Tuesday, March 20, 2007

jalan-jalan (hadiah dari Prof)

Foto-foto ini udah lama sih....yah sehubungan dengan kegiatan sebagai student yang ngak terlalu jauh ama urusan Confrence, Training dan sebagainya....Nah sebagai student aku merasa bersyukur banget mendapatkan suvervisor yang sangat baik hati...gimana ngak...selama jadi studentnya lumayan banyak Confrence yang dia anjurkan untuk aku hadir terus pake gratis lagi...
Ada yang bilang suvervisor Malaysia tidak bersahabat...tapi ternyata tidak demikian dengan diriku....Mungkin emang udah rezeki yah...Semoga sampai aku selesai study ni si Prof tetap baik hati he..he..

Nah yang ini foto waktu di Cyberjaya Hotel - Malaysia





Jangan lihat datenya akdang aku suka salah ngeset time, kamarnya VIP banget yah..sebenarnya ini jatah kamar si babe..tapi dia ngak bisa hadir dikirim deh studentnya mewakili...

Terus yang ini waktu di Hilton Hotel - KL

Nah ini waktu di UI - Jakarta...


Ini waktu aku ke Solo..
Kalo yang dibawah ini di Hotel GreadSeason - KL...

Ada lagi sih beberapa event...kebetulan fotonya ngak ada di laptop..so yang ini mewakili deh gimana baik hatinya si Prof...
Paling asyik itu yah karena gratis he..he..tinggal di hotel, plus makan and trasnport,,gratis....
Tapi tetap deg-degan buat persiapan presentasinya he...he...

Daripada Suntuk...

Sebenarnya emang udah bosan nih ama tampangnya Om Eistein yang mejeng...makanya dari pada suntuk yah lebih baik utak-atik layout...tetap masih minimalis...niatnya mau ganti yang kayak punya temen-temen penuh daya kreativitas yang tinggi...tapi rada malas mikir he..he..kecuali ada yang berbaik hati mengirim kan HTML yang bagus .....

But its Ok lah dari pada boring banget....ngak tahu ngapain....
Ngak tahu ngapain..???? ...padahal malas tuh he..he..

Ok deh gitu aja yah...hari ini benar-benar lagi bad mood...

Monday, March 19, 2007

Benarkah Poligami itu sunah Rasul...?? (Sekedar ingin berbagi...)

Poligami betulkah sunnah Rosul ?dari : syariahonline.comAssalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh,Al-hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Ala Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa Aalihi Wa Ashhabihi Wa Man Tabi`ahu Bi Ihsanin Ilaa Yaumiddin, Wa Ba`d,
Makna sunnah itu bermacam-macam. Sunnah bisa bermakna kebiasaan, perilaku, anjuran, hadits Rasulullah SAW atau pun makna fiqhiyah yaitu sesuatu yang dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Bila yang dimaksud dengan sunnah Rasulullah SAW disini adalah bahwa poligami itu sesuatu yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW, maka ungkapan itu benar. Karena kita tahu bahwa Rasulullah SAW memang pernah memiliki istri 11 orang. Dan yang pernah hidup bersama-sama adalah 9 orang. Tapi bila yang dimaksud adalah makna fiqhiyah bahwa poligami itu dianjurkan dan bila dikerjakan akan mendapat pahala dan tidak dikerjakan tidak berdoa, maka ini perlu diklarifikasi. Sebenarnya hukum menikah lebih dari satu orang (poligami) sama saja dengan hukum dasar dari menikah. Yaitu para fuqoha membagi hukumnya menjadi 5 macam tergantung kondisi subjektif dan objektif orang yang melakukannya. Nikah itu bisa sunnah, tapi bisa juga menjadi wajib. Bahkan tidak jarang menjadi makru sampai kepada haram. Nikah yang wajib itu bila seorang sudah memiliki kemampuan baik moril atau pun finansial, sementara dia berada pada jurang perzinahan dan nyaris terperosok ke dalamnya, maka baginya menikah itu wajib, bukan sekedar sunnah. Sebaliknya, bila seorang laki-laki baru punya sedikit-sedikit harta sedangkan di depannya masih ada tugas besar, lagi pula umurnya masih sangat muda dan belum terlalu matang, maka menikah baginya sunnah atau mungkin malah mubah. Sedangkan orang yang akan mencelakakan istri / pasangannya,.maka nikahnya haram. Hal yang relatif sama juga berlaku bagi seorang yang ingin poligami. Bila dengan poligami itu akan menimbulkan mudharat baik finansial maupun psikologis, maka tentu tidak lagi menjadi sunnah. Sehingga bisa kita katakan, masalah ini kembali kepada kasus masing-masing. Tapi jangan sampai kita mengatakan bahwa poligami tidak ada dalam syariat Islam. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.____________________________Mudah-mudahan bermanfaat :)



Banyak kalangan menganggap bahwa poligami benar-benar dilegitimasi oleh ajaran Islam dan mendapatkan dalil penguat dari Surat An-Nisa ayat 2 dan 3. Namun sebagai Muslim yang baik, kita selalu dianjurkan untuk 'thalabul 'ilmi' dan terus mencari kebenaran yang sebenar-benarnya mendekati yang diajarkan Yang Mulia Kanjeng Nabi dengan ragam upaya. Ada ragam tafsir (tafsir Ibnu Katsir, Al Manaar milik Rasyid Ridha dstnya.) yang saya pribadi telah membacanya secara khusus untuk ayat-ayat poligami ini. Namun, karena keterbatasan kemampuan saya untuk merangkum informasi yang telah saya serap tersebut, membuat saya tak punya cukup keberanian untuk menuliskannya kembali berdasarkan perspektif saya.Alhamdulillah tanpa disengaja, saya menemukan artikel bagus dan ilmiah, yang ditulis oleh seorang Alumnus Fakultas Syariah Universitas Damaskus, Suriah. Beliau mengupas legalitas poligami dari perspektif sebagian tafsir-tafsir tersebut. Maka tentu saja saya jadi berkeinginan men-share nya disini. Selamat membaca dan mengarifi isinya!--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Benarkah Poligami Sunah? Faqihuddin Abdul Kodir UNGKAPAN "poligami itu sunah" sering digunakan sebagai pembenaran poligami. Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggung jawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimana ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).DALIL "poligami adalah sunah" biasanya diajukan karena sandaran kepada teks ayat Al Quran (QS An-Nisa, 4: 2-3) lebih mudah dipatahkan.

Satu-satunya ayat yang berbicara tentang poligami sebenarnya tidak mengungkapkan hal itu pada konteks memotivasi, apalagi mengapresiasi poligami. Ayat ini meletakkan poligami pada konteks perlindungan terhadap yatim piatu dan janda korban perang.Dari kedua ayat itu, beberapa ulama kontemporer, seperti Syekh Muhammad Abduh, Syekh Rashid Ridha, dan Syekh Muhammad al-Madan-ketiganya ulama terkemuka Azhar Mesir-lebih memilih memperketat.Lebih jauh Abduh menyatakan, poligami adalah penyimpangan dari relasi perkawinan yang wajar dan hanya dibenarkan secara syar’i dalam keadaan darurat sosial, seperti perang, dengan syarat tidak menimbulkan kerusakan dan kezaliman (Tafsir al-Manar, 4/287).

Anehnya, ayat tersebut bagi kalangan yang pro poligami dipelintir menjadi "hak penuh" laki-laki untuk berpoligami. Dalih mereka, perbuatan itu untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Menjadi menggelikan ketika praktik poligami bahkan dipakai sebagai tolok ukur keislaman seseorang: semakin aktif berpoligami dianggap semakin baik poisisi keagamaannya. Atau, semakin bersabar seorang istri menerima permaduan, semakin baik kualitas imannya. Slogan-slogan yang sering dimunculkan misalnya, "poligami membawa berkah", atau "poligami itu indah", dan yang lebih populer adalah "poligami itu sunah".Dalam definisi fikih, sunah berarti tindakan yang baik untuk dilakukan. Umumnya mengacu kepada perilaku Nabi. Namun, amalan poligami, yang dinisbatkan kepada Nabi, ini jelas sangat distorsif. Alasannya, jika memang dianggap sunah, mengapa Nabi tidak melakukannya sejak pertama kali berumah tangga?

Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama ber-monogami daripada berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang menganggap poligami adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri tunggalnya, Khadijah binti Khuwalid RA, berlangsung selama 28 tahun. Baru kemudian, dua tahun sepeninggal Khadijah, Nabi berpoligami. Itu pun dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidup beliau. Dari kalkulasi ini, sebenarnya tidak beralasan pernyataan "poligami itu sunah".Sunah, seperti yang didefinisikan Imam Syafi’i (w. 204 H), adalah penerapan Nabi SAW terhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami Nabi sedang mengejawantahkan Ayat An-Nisa 2-3 mengenai perlindungan terhadap janda mati dan anak-anak yatim.

Dengan menelusuri kitab Jami’ al-Ushul (kompilasi dari enam kitab hadis ternama) karya Imam Ibn al-Atsir (544-606H), kita dapat menemukan bukti bahwa poligami Nabi adalah media untuk menyelesaikan persoalan sosial saat itu, ketika lembaga sosial yang ada belum cukup kukuh untuk solusi.Bukti bahwa perkawinan Nabi untuk penyelesaian problem sosial bisa dilihat pada teks-teks hadis yang membicarakan perkawinan-perkawinan Nabi. Kebanyakan dari mereka adalah janda mati, kecuali Aisyah binti Abu Bakr RA.Selain itu, sebagai rekaman sejarah jurisprudensi Islam, ungkapan "poligami itu sunah" juga merupakan reduksi yang sangat besar.

Nikah saja, menurut fikih, memiliki berbagai predikat hukum, tergantung kondisi calon suami, calon istri, atau kondisi masyarakatnya. Nikah bisa wajib, sunah, mubah (boleh), atau sekadar diizinkan. Bahkan, Imam al-Alusi dalam tafsirnya, Rûh al-Ma’âni, menyatakan, nikah bisa diharamkan ketika calon suami tahu dirinya tidak akan bisa memenuhi hak-hak istri, apalagi sampai menyakiti dan mencelakakannya. Demikian halnya dengan poligami. Karena itu, Muhammad Abduh dengan melihat kondisi Mesir saat itu, lebih memilih mengharamkan poligami.Nabi dan larangan poligamiDalam kitab Ibn al-Atsir, poligami yang dilakukan Nabi adalah upaya transformasi sosial (lihat pada Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 108-179).

Mekanisme poligami yang diterapkan Nabi merupakan strategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisi feodal Arab pada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorang perempuan dan janda sedemikian rendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka.Sebaliknya, yang dilakukan Nabi adalah membatasi praktik poligami, mengkritik perilaku sewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlaku adil dalam berpoligami.Ketika Nabi melihat sebagian sahaba t telah mengawini delapan sampai sepuluh perempuan, mereka diminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Itulah yang dilakukan Nabi kepada Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi RA, Wahb al-Asadi, dan Qais bin al-Harits.

Dan, inilah pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasan poligami yang awalnya tanpa batas sama sekali.Pada banyak kesempatan, Nabi justru lebih banyak menekankan prinsip keadilan berpoligami. Dalam sebuah ungkapan dinyatakan: "Barang siapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus" (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 168, nomor hadis: 9049). Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Nabi SAW menekankan pentingnya bersikap sabar dan menjaga perasaan istri.Teks-teks hadis poligami sebenarnya mengarah kepada kritik, pelurusan, dan pengembalian pada prinsip keadilan. Dari sudut ini, pernyataan "poligami itu sunah" sangat bertentangan dengan apa yang disampaikan Nabi. Apalagi dengan melihat pernyataan dan sikap Nabi yang sangat tegas menolak poligami Ali bin Abi Thalib RA.
Anehnya, teks hadis ini jarang dimunculkan kalangan propoligami. Padahal, teks ini diriwayatkan para ulama hadis terkemuka: Bukhari, Muslim, Turmudzi, dan Ibn Majah.Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah binti Muhammad SAW, akan dipoligami Ali bin Abi Thalib RA. Ketika mendengar rencana itu, Nabi pun langsung masuk ke masjid dan naik mimbar, lalu berseru: "Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga." (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).Sama dengan Nabi yang berbicara tentang Fathimah, hampir setiap orangtua tidak akan rela jika putrinya dimadu. Seperti dikatakan Nabi, poligami akan menyakiti hati perempuan, dan juga menyakiti hati orangtuanya.Jika pernyataan Nabi ini dijadikan dasar, maka bisa dipastikan yang sunah justru adalah tidak mempraktikkan poligami karena itu yang tidak dikehendaki Nabi. Dan, Ali bin Abi Thalib RA sendiri tetap bermonogami sampai Fathimah RA wafat.***"Poligami tak butuh dukungan teks"Sebenarnya, praktik poligami bukanlah persoalan teks, berkah, apalagi sunah, melainkan persoalan budaya. Dalam pemahaman budaya, praktik poligami dapat dilihat dari tingkatan sosial yang berbeda.Bagi kalangan miskin atau petani dalam tradisi agraris, poligami dianggap sebagai strategi pertahanan hidup untuk penghematan pengelolaan sumber daya. Tanpa susah payah, lewat poligami akan diperoleh tenaga kerja ganda tanpa upah. Kultur ini dibawa migrasi ke kota meskipun stuktur masyarakat telah berubah. Sementara untuk kalangan priayi, poligami tak lain dari bentuk pembendamatian perempuan. Ia disepadankan dengan harta dan takhta yang berguna untuk mendukung penyempurnaan derajat sosial lelaki.Dari cara pandang budaya memang menjadi jelas bahwa poligami merupakan proses dehumanisasi perempuan. Mengambil pandangan ahli pendidikan Freire, dehumanisasi dalam konteks poligami terlihat mana kala perempuan yang dipoligami mengalami self-depreciation. Mereka membenarkan, bahkan bersetuju dengan tindakan poligami meskipun mengalami penderitaan lahir batin luar biasa. Tak sedikit di antara mereka yang menganggap penderitaan itu adalah pengorbanan yang sudah sepatutnya dijalani, atau poligami itu terjadi karena kesalahannya sendiri.Dalam kerangka demografi, para pelaku poligami kerap mengemukakan argumen statistik. Bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah kerja bakti untuk menutupi kesenjangan jumlah penduduk yang tidak seimbang antara lelaki dan perempuan. Tentu saja argumen ini malah menjadi bahan tertawaan. Sebab, secara statistik, meskipun jumlah perempuan sedikit lebih tinggi, namun itu hanya terjadi pada usia di atas 65 tahun atau di bawah 20 tahun. Bahkan, di dalam kelompok umur 25-29 tahun, 30-34 tahun, dan 45-49 tahun jumlah lelaki lebih tinggi. (Sensus DKI dan Nasional tahun 2000; terima kasih kepada lembaga penelitian IHS yang telah memasok data ini).Namun, jika argumen agama akan digunakan, maka sebagaimana prinsip yang dikandung dari teks-teks keagamaan itu, dasar poligami seharusnya dilihat sebagai jalan darurat. Dalam kaidah fikih, kedaruratan memang diperkenankan. Ini sama halnya dengan memakan bangkai; suatu tindakan yang dibenarkan manakala tidak ada yang lain yang bisa dimakan kecuali bangkai.Dalam karakter fikih Islam, sebenarnya pilihan monogami atau poligami dianggap persoalan parsial. Predikat hukumnya akan mengikuti kondisi ruang dan waktu. Perilaku Nabi sendiri menunjukkan betapa persoalan ini bisa berbeda dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lain. Karena itu, pilihan monogami-poligami bukanlah sesuatu yang prinsip. Yang prinsip adalah keharusan untuk selalu merujuk pada prinsip-prinsip dasar syariah, yaitu keadilan, membawa kemaslahatan dan tidak mendatangkan mudarat atau kerusakan (mafsadah).Dan, manakala diterapkan, maka untuk mengidentifikasi nilai-nilai prinsipal dalam kaitannya dengan praktik poligami ini, semestinya perempuan diletakkan sebagai subyek penentu keadilan. Ini prinsip karena merekalah yang secara langsung menerima akibat poligami. Dan, untuk pengujian nilai-nilai ini haruslah dilakukan secara empiris, interdisipliner, dan obyektif dengan melihat efek poligami dalam realitas sosial masyarakat.Dan, ketika ukuran itu diterapkan, sebagaimaan disaksikan Muhammad Abduh, ternyata yang terjadi lebih banyak menghasilkan keburukan daripada kebaikan. Karena itulah Abduh kemudian meminta pelarangan poligami.Dalam konteks ini, Abduh menyitir teks hadis Nabi SAW: "Tidak dibenarkan segala bentuk kerusakan (dharar) terhadap diri atau orang lain." (Jâmi’a al-Ushûl, VII, 412, nomor hadis: 4926). Ungkapan ini tentu lebih prinsip dari pernyataan "poligami itu sunah".!

Faqihuddin Abdul Kodir Dosen STAIN Cirebon dan peneliti Fahmina Institute Cirebon, Alumnus Fakultas Syariah Universitas Damaskus,
Suriah

Sunday, March 18, 2007

Boring..jenuh..and so on........




Dua minggu nih berada di Penang...ternyata semuanya tidak seperti yang direncanakan awal, bisa selesai dalam tiga minggu....Appoitment denga prof ku yang baik harus berlawanan dengan padatnya jadwal meetingnya plus tetamu yang juga ngak mau kalah.....duh...benar -benar harus melewati ujian kesabaran.....
Rasa kangen yang ternyata tidak semudah dibayangkan untuk dihilangkan.....

Alhamdulillah raja ku tetap menyapaku dengan sms riangnya.....


Mama kangen banget nak...................




Weekend yang biasanya moment paling ditunggu ternyata menjadi suasana paling menyebalkan terkurung dibilik kecil he..he...




Namun kehadiran sahabat terkadang seperti oase dimusim kering...thanks ci for your calling......




Tidak menolak undangan apapun asal berhubungan dengan keramaian...ternyata merasa sepi ditengah hiruk pikuk...he..he he...




Tetapi......ini pilihan yang harus diteruskan......

Boring dan jenuh harus dibunuh dengan semangat menyelesaikan semuanya dengan segera..................






















Monday, March 12, 2007

Happy Birthday...IBU...



Hari ini 12 Maret...ibuku berulang tahun...duh yang keberapa yah...hitung dulu lah...ibu lahir tahun 1941 sekarang tahun 2007 berarti udah 66 tahun yah...

Bu...panjang umur yah...sehat dan..segar selalu......Maaf kan kami bu..bukannya nyenangin ibu tapi malah nyusahin deh...di usianya yang udah tua gitu..kami, aku dan kakak ku masih nitip anak di ibu...demi melanjutkan pendidikan...duh ibu....gimana yah anak mu ini...


Ibuku..itu dasarnya woman carier banget...kepala sekolah..(mantan sih) tapi sangat-sangat aktif di kegiatan baik Dharma Wanita, Pramuka...aduh aku ngak tahu udah level apa pokoknya dapat bintang emas dari presiden karena memajukan pramuka di aceh...Juga..ngak ketinggalan aktif dipengajian...Nah kegiatan terakhir itu sampe sekarang di tekuninya...jadi jangan heran biarpun udah bertongkat masih meluangkan waktu melakukan kunjungan sosial ke tetangganya...


Ibu ku..punya sahabat...juga..salah satunya tante upik, mami nya Epie..aduh heran deh...mereka itu kompak banget...dari dulu sampe sekarang...kalo mami masak enak pasti deh mampir dirumah kalo ibu masak juga gitu...terus..setiap habis shalat subuh mereka bertukar cerita apa..aja...pulang shalat..kelihatan ibu ceria sekali..setelah bertemu temannya...


Nah lucunya kalo ibu pulang subuh terlalu cepat..terus...dia akan ngecek berbagai sudut rumah..dan mulai deh keluar cerewetnya ini itu...yang buat kita ikutan panik...

Kalo udah gitu kita dah tahu tuh..pasti deh si tante Upik as maminya epie lagi ngak shalat..jadi ngak ada temen diskusinya he...he...


Ibu...maaf kan anakmu yang mungkin belum mampu buat ibu senang 100%....tapi ibu adalah kebanggan kami.................HAPPY BIRTHDAY ibu.................


Saturday, March 10, 2007

Gado-gado.............


INi nih...fotonya International House, rumah ku sementara...yang pake baju Toga itu teman ku Halimah.

Dan ini aku dan ibu ku....kata orang mirip banget yah...bult-bulat he..he...he



Tragedi di Malam Idul Adha....


INI cerita menegangkan TAPI ada lucunya juga sih, cerita ini terjadi pada malam Idul Adha akhir tahun 2006..ntah tradisi dari mana tuh kalo malam hari raya baik idul adha atau idul fitri anak-anak kecil di aceh pada suka banget bakar kembang api dan juga lilin...pokoke meriah sekali...Nah begitu juga dengan Raushan and abang-abangnya...udah dari sore mereka maksa si kakek beli berbagai kembang api..aku sih udah larang yah takut aja namanya kembang api kan mengundang bahaya.....tapi dasar si kakek terlalu sayang cucu diikut aja apa mau mereka...Nah malam itu dengan semangat 45 mereka membuat persiapan...1 kembang api berhasil terbang..2 juga berhasl terbang 3 dan seterusnya..pas giliran tinggal 2 lagi entah siapa yang salah tiba-tiba kemban apai itu terbang..tapi tidak ke udara tapi mengarah ke si kakek...mereka panik...pas kena kepala kakek tapi kena Kopiah nya...dusssssssss........terbakar...aku sampe shock..berat...segera aku buka kpiah si kakek...Kopiah nya bolong..dan sedikit luka bakar pada jidat kakek.....aduh.......cucunya sih ngak tahu itu bahaya...segera aku kasih obat...tapi yah itu sampe sekarang ada bekasnya.........duh kakek gimana sih....coba yang baut dulu anaknya pasti deh heboh he..he..kalo cucu sih penuh 1000 kata maaf............

Thursday, March 08, 2007

International House vS Maya Adhi Puri

Udah 3 malam aku tidur di International House USM ini....kamarnya tidak terlalu besar tapi nyaman dengan ventilasi yang baik..lengkap dengan katil (tempat tidur) dan almarinya plus juga meja tulisnya...Privasi sekali..pantesan aku pikir teman-teman yang tinggal disini pada betah banget....ada yang dari pertama study nya sampai selesai ngak pindah-pindah...ternyata emang nyaman sih...

Tapi bagi aku..tetap merasa nelangsa..saoale seingat ku 12 tahun yang lalu yaitu tepatnya tahun 1995 aku tinggal di asrama gini..waktu itu di Bandung sih aku tinggal di Asramanya MAYA ADHI PURI di jalan Dago aduh nomornya kok bisa lupa yah...ntah kenapa aku itu termasuk paling susah cari tempat tinggal..aku selalu pengen rumah yang ventilasinya bagus..ada cahaya matahari masuk dan ngak perlu hidup lampu kalo siang hari...Nah lho..waktu zaman kuliah di bandung dulu...ternyata susah banget cari kos-kosan yang sesuai seleraku dekat jalan..tidak terlalu mahal dan nyaman...ntah kenapa waktu itu jatuh pilihan kos di arama Maya adhi puri itu..kalo ngak salah nama ibu kosnya bu Dibyo deh..orangnya benar-benar jawa tulen..ngomongnya lembut dan yang pasti selalu rapi berdandan...Tapi dua tahun tinggal di situ banyak banget kenangan manis terutama masa-masa muda he..he..soalnya pak Satpam nya galak banget kalo ngak salah namanya pak Totok...nah malam pukul 10 pintu pagar udah di gembok ngak terkecuali malam minggu...wah pokoke semua penuh peraturan...ada cerita lucu teman ku si Utik waktu itu wakuncar nah padahal udah mau pukul 10 dan udah siap-siap mau pulang tapi ntah kenapa lewat dikit...pas dia lihat Vespa si Bambang udah kempes...aduh kasihan deh Bambang malam-malam harus dorong mana dingin lagi he..he...

Terus kita juga pernah marah-marah ama teman se kost karena ketahuan dia bawa cowok..tapi dia ngak ngaku..teman2 suruh aku yang labrak karena waktu itu aku yang paling tua tapi aku masih mikir aku ngak lihat sih cowok itu masuk jadi gimana mau labarak..akhirnya kita serang sama-sama..dan dia berkeras bilang ngak ada tapi ngak boleh kami periksa kamarnya...akhirnya kita ngalah kalo kamu bohong awas yah he..he..tapi setelah kejadian itu besoknya dia pindah ..ngak tahu alasannya apa ..kali sebel ama anakanak yang resek he..he..Terus zaman itu HP barang langka jadi komunikasi yah cuma lewat telepon..terus telepon satu dibangunan depan jadi kalo ada yang telepon kita ntar dipanggil pake teriak segala..padahal kamarnya mungkin lebih 30 deh..wah tersiksa banget..mana lagi kita lagi nelpon juga ada yang nunggu..terutamna di pagi hari he..he...ddimana waktu itu discount besar...jadi lebih murah...he..he..

Sekarang kembali ke International House USM..setelah 12 tahun sekarang aku kembali merasa kan suasana itu tinggal di asrama..yah tentunya lebih bagus dari MAP tapi yaitu,...suasana riang gembira khas anak asrama menjadi kan ku merasa muda kembali..apalagi semalam..teman se asarama yang 12 tahun lebih muda dari ku...main ke kamar....so aku jadi teringat masa muda deh..gimana mereka curhat padaku tentang boyfriend nya juga tentang perasaan mereka yang galau karena belum dilamar he..he...
Aku menasehati satu kalimat...kalian jangan takut dan ngak perlu khawatir sekarang kalian sedang dalam hutan..nah hutan kalian sekarang adalah jalan kakak dulu he..he..artinya bahwa..semua kita akan melalui masa itu masa paling galau so ngak perlu khawatirkan...aku jadi teringat begitu lah aku dulu di MAP dengan mbak Elly dan kak Imar...selalu khawatir tentang perasaan itu...ternyata itu semua lumrah adanya...

Wednesday, March 07, 2007

Wulan dan Intan....

Hari ini hari kedua di Penang.....Alhamdulillah urusan ketemu Prof lancar...dan mengembirakan..harapanku hari-hari besok juga begitu....

Berawal dari urusan di Internasional House yang ternyata begitu mudahnya ...dengan menunjukkan card matriks aku dapat bilik perseorangan dengan kamar mandi didalam...harga sewa per hari RM.6 senang banget....kirain lagi full ngak bisa dapat...cuma sayangnya..bilik ku ngak ada internet conectionnya...tapi ngak apa deh...yang penting nyaman dan privaci.

Hari nih lagi di kampus nih...niatnya search jurnal tapi yah meluangkan waktu menulis juga...
kemarin seharian urusan dengan prof ngak banayk waktu depan kompi.

Oh ya kembali ke judul diatas nih pasti deh semua pada heran kenapa judulnya Wulan dan Intan.... tapi sure deh salah satu alasan kenapa aku malas kembali ke penang yah karean si Wulan dan Intan itu...dua oramg yang cantik dan meanrik dan juga menyedihkan he..he...

Bagi yagn tahu benar deh Intan dan Wulan tuh yang paling menghiburkan ku selama di Aceh...soale mereka yang setia mengunjungi ku setiap hari pukul 6 sore si Intan dan pukul 9 malam si Wulan....he..he...so dengan lagu Ruang Waktu dan Sandaran hatinya LETTO semakin baut hati menyentuh ntar deh balik ke Indonesia di lanjutkan lagi kalo emang masih ada he..he..kalo ngak yah terpaksa gigit jari .........

Tuesday, March 06, 2007

Aku di Penang nih...

Halo-halo....hari ini aku lagi di Penang nih...kan sesuai dengan komitmen awal harus menyelesaikan study so..dalam rangka menjenguk my Prof yang baik hati sekalian menunjukkan itikad baik masih ingin menyelesaikan study makanya harus back to Penang...

Janji ama anak cuma 1 bulan nih..di sini..doain yah..semua lancar-lancar aja...

Mudaha-mudahan waktu ku banayk juga untuk bisa mampir ker umah teman-teman yah...

Cerita Raushan..alhamdulillah sekarang naik sepedanya semakin lancar..bahkan udah bisa yang lumayan besar..seangn banget lihatnya...

Cerita cembokur ku..masih sih..tapi sebenarnya tanpa alasan..jadi kalo diingat-ingat jadi lucu juga.....doain yah aku ngak terbuai dengan perasaan sendiri he..he..

Gitu aja deh ceritanya hari ini he..he..


 
Lilypie 6th to 18th Ticker