Jogja jangan Menangis...

27 mei 2006, Indonesia kembali menangis.....Gempa menguncang kota pelajar Jogja 5.9 SR ...dada berdebar-debar...apalagi informasi hanya kita dapat via internet...mula-mula terbaca didetik.com cuma 44 nyawa...lalu bertambah seratusan lima ratusan dan..seribuan terus meningkat...hari ini tercatat 5000 orang kembali menjadi korban....hati ingin...menjerit terbayang suasana hati ketika tsunami melanda Aceh...Mengapa..Allah masih mencoba..kita...?? apakah pantas kita bertanya seperti itu...??? Ya..kita hanya boleh tawakkal pada Allah atas kehendaknya...Jogja yang indah..jogja yang damai...jogja yang mempesonakan...kali ini engkau diuji....
Kita semua harus bangkit...menata kehidupan kembali.....

Mungkin pengalaman Aceh harus menjadi contoh masyarakat Jogja....tidak boleh ada airmata menangisi kepergian saudara-saudara kita...tapi kita harus kuat dan semangat bangkit dari musibah ini.....

Saat ini Aceh sudah menjadi kota yang semakin hidup...dan harapan kita...masyarakat Jogja juga tidak hanyut dalam kesedihan....tidak pernah terbayang pada saat musibah itu Aceh bisa seperti sekarang...Kota mati yang kini gemerlap...

Kembali terbayang..dibulan september 2005 aku berwisata ke Jogja....senang sekali..karena ternyata setelah 10 tahun tidak melihat Jogja....namun Jogja masih menyapa ku dengan ramah.... Jogja nadi wisata Indonesia.....Jogja yang mempesona....begitu puasnya menikmati keindahan Jogja pada saat itu. Aku berharap Jogja tidak larut dalam duka dan kembali ceria seperti dulu.




Alhamdullilah Desri dan Ari yang sedang belajar di UGM terselamat dari musibah ini...kudengar suara mereka masih tegar dan bersemangat ketika aku telpon pk 1 malam...(karena sebelumnya tidak ada komunikasi sama sekali)....Mereka masih bertahan di Jogja....tidak ingin mengungsi....



Pk 1 lebih 5 menit malam itu juga dapat sms dari pak Kumoro setelah kami mencoba menghubungi beliau dari pagi ...Alhamdulillah keluarganya selamat tapi rumahnya hancur.....kembali hati ku teriris dan pilu...dulu ketika musibah tsunami mereka yang menghibur kami ketika kami kehilangan rumah .....tidak pernah terbayang mereka akan mengalami hal yang sama dengan kami....Tapi sebagai sahabat...yang pernah merasakan musibah itu kami menguatkan hati mereka.....bahwa harta benda hanya titipan Allah semata...

Dalam musibah seperti ini kita tak boleh putus asa dan saling menyalahkan...kita harus sabar....Allah selalu melindungi kita....

Pengalaman kami..ternyata airmata untuk menangisi kehilangan rumah ketika Tsunami terjadi...tidak lebih dari sehari.....selebihnya..kita berusaha menata kembali kehidupan....dan Alhamdulillah semuanya kembali baik.....

Mari kita bangkit dari musibah ini jangan lagi ada duka....seberapa beratnya cobaan ini kita harus kuat menghadapinya...

Innalillahi wainnaillahi rojiun untuk semua kita yang kehilangan keluarga di Jogja dan sekitarnya...

Al Fatihah....



by: Mama Raushan