Butir-butir yang buat Mama Sedih...
Sebenarnya ini cerita sedikit lama...tapi sepertinya indah untuk dikenang dan tetap menjadi pelajaran berharga untuk ku...
Cerita ini tentang sedihnya Mama atas tingkah laku ku yang menurut Mama sangat bertentangan dengan hati nuraninya....Mulanya aku tidak terlalu mengambil berat kalo mama marah dan mengomel tentang hal ini tapi begitu aku melihat butir-butir air mata mama pada suatu saat ketika menasehatiku..aku baru paham bahwa bagi mama hal ini merupakan prinsip hidup yang harus juga aku jalani..
Butir Pertama : Pulang Ngaji tidak boleh langsung main.....
Mulanya aku tidak mengerti kenapa setiap aku pergi ngaji mama selalu bilang pulang dulu yah nak nanti baru main....aku sih mengiyakan saja ...tapi pada suatu hari..kebetulan hari itu harinya Nauval (sahabatku) ngaji juga...setelah selesai ngaji..seperti biasa Nauval dengan semangat mengajak aku main di Taman..dan aku juga tanpa ingat pesan mama langsung ikut berlari ke taman.....Nah...karena asyiknya bermain aku tidak merasa sudah hampir magharib lalu kami pulang begitu sampai dirumah..aku melihat air muka mama sangat lain dan aku langsung tahu mama pasti sedang marah....Aku sedikit menyesal karena lupa pesan mama....setelah berdialog dengan mama akhirnya aku paham bahwa mengapa setelah pulang mengaji aku harus pulang dulu bahwa, agar mama tahu bahwa sebenarnya aku sudah selesai mengaji dan sedang bermain.....kalo tidak mama tetap merasa aku masih dirumahnya Tante Aini guru ku mengaji. Nah sejak saat itu aku tidak pernah lagi lupa akan pesan mama, setiap pulang mengaji aku berlari kerumah dulu menyimpan Bag dan berpamitan dengan mama dulu baru aku bermain bersama kawan dengan riangnya....
Butir ke Dua, Tidak Boleh Bohong,
Butir ini sangat-sangat menyentuh hatiku....karena akibat peristiwa ini aku merasa sangat-sangat bersalah dan sedih karena telah melakukan suatu peristiwa yang bagi mama sangat melukakan hatinya....Ceritanya begini, Hari itu hari libur kami tidak kemana-kemana...Ratih temanku datang mengajak aku bermain...mama memberi izin tapi dengan syarat aku menghabiskan Roti Sarapanku dulu....Aku sudah tidak sabar untuk bermain...segera aku masuk kedalam kamar dengan membawa setangkup rotiku dan tidak lama kemudian aku keluar dan bilang ke mama bahwa aku sudah selesai makan rotinya....Pada saat itu aku tidak tahu bahwa mama sangat kaget kok begitu cepatnya aku melahap roti, tiba-tiba mama masuk ke kamar juga dan menjenguk ke jendela...terlihat lah Rotiku dibawah jendela....Mama terdiam dan tiba-tiba menagis...aku juga ikut salah tingkah karena melihat wajah sedih mama...dan akupun ikut menangis...Pada saat itu mama tidak marah...tapi hanya menangis dan berusaha menjelaskan kepada ku kenapa mama tidak suka hal itu aku lakukan...karean itu artinya aku berbohong pada mama, Berbohong itu satu perbuatan yang sangat-sangat tidak baik....dan Mama bertanya apakah disekolah aku juga diajarkan berbohong aku menggelengkan kepala dan menjawab tidak ma...karena aku tahu bahwa berbohong itu dilarang, ini kali pertama aku berbohong....dan aku tahu berbohong itu dosanya sangat besar, bagi mama lebih baik aku mengatakan terus terang bahwa aku tidak mau makan roti itu lagi dari pada dibuang........Aku memeluk mama dan meminta maaf serta berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi.....aku sangat-sangat menyesal sekali....
Butir ke Tiga, Tidak boleh pulang Maghrib...
Bermain bersama-sama teman merupakan suatu kegiatan yang bagiku sangat-sangat menyeronokkan...sangking senangnya aku sampai suka lupa waktu...Nah bagi mama dan papa waktu Maghrib adalah waktunya kita berkumpul untuk shalat bersama....pernah suatu hari aku asyik sekali bermain bersama Atikah di rumahnya..aku tidak ingat lagi kami bermain apa...tiba-tiba Om Amru dan Tante Juli mengajak aku makan dirumahnya aku dengan santainya ikut makan...dan aku tidak menyadari itu waktu maghrib...Tak lama setelah aku makan Hp nya tante Juli berdering....aku mendengar tante Juli bilang..iya Raushan ada di sini....dan Ok nanti Juli bilang kedia...aku langsung deg...ini pasti mama deh....dan ternyata benar tante Juli bilang aku disuruh pulang oleh mama segera....Aku berlari pulang ke rumah..dan kembali melihat muka mama yang sedikit tidak bersahabat...dan aku tau aku telah membuat kesalahan bahwa bagi mama dan papa saat maghrib kita harus berkumpul mama bilang ke aku bahwa burungpun akan kembali kesangkar ketika maghrib menjelang....
Nah...pada suatu malam mama bertanya padaku....Seingat Raushan apa saja yang buat mama sangat-sangat marah...dan tidak ingin aku mengulanginya lagi.....aku menybutkan ketiga hal itu...tapi mama tidak puas dan menyuruh aku menuliskannya....lalu aku menulis ketiga butir itu...setelah selesai aku disuruh membacanya kembali dan melekatkan kertas tersebut di tempat yang selalu aku lihat...yaitu dimuka pintu.....
Sampai saat ini Butir-butir tersebut selalu aku ingat dan masih melekat dipintu rumah kami dan Alhamdulillah kata mama aku tidak pernah mengulangi lagi kesalahanku. Terutama butir ke dua yah itu kita harus selalu jujur apa adanya....mudah-mudahan sampai kapanku aku tidak akan lupa tentang hal ini....
Cerita ini tentang sedihnya Mama atas tingkah laku ku yang menurut Mama sangat bertentangan dengan hati nuraninya....Mulanya aku tidak terlalu mengambil berat kalo mama marah dan mengomel tentang hal ini tapi begitu aku melihat butir-butir air mata mama pada suatu saat ketika menasehatiku..aku baru paham bahwa bagi mama hal ini merupakan prinsip hidup yang harus juga aku jalani..
Butir Pertama : Pulang Ngaji tidak boleh langsung main.....
Mulanya aku tidak mengerti kenapa setiap aku pergi ngaji mama selalu bilang pulang dulu yah nak nanti baru main....aku sih mengiyakan saja ...tapi pada suatu hari..kebetulan hari itu harinya Nauval (sahabatku) ngaji juga...setelah selesai ngaji..seperti biasa Nauval dengan semangat mengajak aku main di Taman..dan aku juga tanpa ingat pesan mama langsung ikut berlari ke taman.....Nah...karena asyiknya bermain aku tidak merasa sudah hampir magharib lalu kami pulang begitu sampai dirumah..aku melihat air muka mama sangat lain dan aku langsung tahu mama pasti sedang marah....Aku sedikit menyesal karena lupa pesan mama....setelah berdialog dengan mama akhirnya aku paham bahwa mengapa setelah pulang mengaji aku harus pulang dulu bahwa, agar mama tahu bahwa sebenarnya aku sudah selesai mengaji dan sedang bermain.....kalo tidak mama tetap merasa aku masih dirumahnya Tante Aini guru ku mengaji. Nah sejak saat itu aku tidak pernah lagi lupa akan pesan mama, setiap pulang mengaji aku berlari kerumah dulu menyimpan Bag dan berpamitan dengan mama dulu baru aku bermain bersama kawan dengan riangnya....
Butir ke Dua, Tidak Boleh Bohong,
Butir ini sangat-sangat menyentuh hatiku....karena akibat peristiwa ini aku merasa sangat-sangat bersalah dan sedih karena telah melakukan suatu peristiwa yang bagi mama sangat melukakan hatinya....Ceritanya begini, Hari itu hari libur kami tidak kemana-kemana...Ratih temanku datang mengajak aku bermain...mama memberi izin tapi dengan syarat aku menghabiskan Roti Sarapanku dulu....Aku sudah tidak sabar untuk bermain...segera aku masuk kedalam kamar dengan membawa setangkup rotiku dan tidak lama kemudian aku keluar dan bilang ke mama bahwa aku sudah selesai makan rotinya....Pada saat itu aku tidak tahu bahwa mama sangat kaget kok begitu cepatnya aku melahap roti, tiba-tiba mama masuk ke kamar juga dan menjenguk ke jendela...terlihat lah Rotiku dibawah jendela....Mama terdiam dan tiba-tiba menagis...aku juga ikut salah tingkah karena melihat wajah sedih mama...dan akupun ikut menangis...Pada saat itu mama tidak marah...tapi hanya menangis dan berusaha menjelaskan kepada ku kenapa mama tidak suka hal itu aku lakukan...karean itu artinya aku berbohong pada mama, Berbohong itu satu perbuatan yang sangat-sangat tidak baik....dan Mama bertanya apakah disekolah aku juga diajarkan berbohong aku menggelengkan kepala dan menjawab tidak ma...karena aku tahu bahwa berbohong itu dilarang, ini kali pertama aku berbohong....dan aku tahu berbohong itu dosanya sangat besar, bagi mama lebih baik aku mengatakan terus terang bahwa aku tidak mau makan roti itu lagi dari pada dibuang........Aku memeluk mama dan meminta maaf serta berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi.....aku sangat-sangat menyesal sekali....
Butir ke Tiga, Tidak boleh pulang Maghrib...
Bermain bersama-sama teman merupakan suatu kegiatan yang bagiku sangat-sangat menyeronokkan...sangking senangnya aku sampai suka lupa waktu...Nah bagi mama dan papa waktu Maghrib adalah waktunya kita berkumpul untuk shalat bersama....pernah suatu hari aku asyik sekali bermain bersama Atikah di rumahnya..aku tidak ingat lagi kami bermain apa...tiba-tiba Om Amru dan Tante Juli mengajak aku makan dirumahnya aku dengan santainya ikut makan...dan aku tidak menyadari itu waktu maghrib...Tak lama setelah aku makan Hp nya tante Juli berdering....aku mendengar tante Juli bilang..iya Raushan ada di sini....dan Ok nanti Juli bilang kedia...aku langsung deg...ini pasti mama deh....dan ternyata benar tante Juli bilang aku disuruh pulang oleh mama segera....Aku berlari pulang ke rumah..dan kembali melihat muka mama yang sedikit tidak bersahabat...dan aku tau aku telah membuat kesalahan bahwa bagi mama dan papa saat maghrib kita harus berkumpul mama bilang ke aku bahwa burungpun akan kembali kesangkar ketika maghrib menjelang....
Nah...pada suatu malam mama bertanya padaku....Seingat Raushan apa saja yang buat mama sangat-sangat marah...dan tidak ingin aku mengulanginya lagi.....aku menybutkan ketiga hal itu...tapi mama tidak puas dan menyuruh aku menuliskannya....lalu aku menulis ketiga butir itu...setelah selesai aku disuruh membacanya kembali dan melekatkan kertas tersebut di tempat yang selalu aku lihat...yaitu dimuka pintu.....
Sampai saat ini Butir-butir tersebut selalu aku ingat dan masih melekat dipintu rumah kami dan Alhamdulillah kata mama aku tidak pernah mengulangi lagi kesalahanku. Terutama butir ke dua yah itu kita harus selalu jujur apa adanya....mudah-mudahan sampai kapanku aku tidak akan lupa tentang hal ini....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home